Ajimut: Antara Harapan dan Kenyataaan yang Ada dan Terjadi

Ajimut: Antara Harapan dan Kenyataaan yang Ada dan Terjadi

gambar website smayamtala rarusak - 404 image not found - photo not available
Berawal dari keprihatinan yang ada terjadi di AJIMUT, suatu pertemuan/silaturahmi-pun diadakan oleh sahabat-sahabat kami selaku tuan rumah, dengan lokasi kegiatan di AJIMUT pada tanggal 12 April 2009. Kawasan AJIMUT sendiri adalah perbatasan langsung antara Kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Cirebon bagian timur (Ciledug), kawasan ini sering dijadikan kegiatan rekreasi masyarakat umum sebagai obat penat lelah setelah beraktivitas dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat memberikan inspirasi yang positif bagi mereka yang berkunjung kesana. Dalam pertemuan itu sendiri dihadiri lebih dari 22 organisasi Pecinta Alam se-wilayah Tiga Cirebon (Kuningan-Majalengka-Cirebon) adapun yang hadir pada saat itu tokoh-tokoh masyarakat yang perduli dengan kondisi AJIMUT.

Saat inipun, pertaruhan Sahabat-sahabat kami Khususnya di wilayah Cirebon timur, sedang berlangsung. Keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi AJIMUT sedang diuji agar memperoleh keyakinan yang kuat untuk adanya kesadaran dari Pengusaha galian C tersebut bahwa kegiatan usaha mereka itu adalah SALAH dan TIDAK DIBENARKAN. Bukan satu usaha yang Ringan untuk membawa memberikan Pemahaman dan Penyadaran kepada mereka sebagai Pengusaha Galian C akan arti penting dari sebuah Konservasi / Pelestarian , berbagai usaha dilakukan Sahabat-Sahabat kami lewat segala aspek baik Birokrasi, Mediasi dan Negoisasi baik dari pihak pemerintah yang berwenang ataupun dengan pengusaha galian C tersebut, agar segera dihentikan aktivitas penggalian Tanah urugan di AJIMUT. “Selamat berjuang sahabat, Semoga tekad yang sahabat lakukan menjadi benih suci dapat dibuahi oleh Keadilan, Keikhlasan, Kepedulian, Kepentingan dan Kepekaan terhadap sekitar.........!!!"

Berbagai motivasi tentunya akan muncul tergantung masing-masing pelaku itu sendiri. Tetapi pada prinsipnya unsur Kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan adalah Esensi penting dari perilaku seseorang Pengusaha. Kini saatnya bagi kita mendengungkan dan kembali berperilaku ramah terhadap Lingkungan. Setiap orang bisa ramah lingkungan yang sebenarnya masih banyak dianut oleh sebagian masyarakat yang bertradisi mandiri, diberbagai sudut tanah air kita, salah satunya di lingkungan sekitar kita. Bahwa ada nilai-nilai positif yang bisa kita petik dari mereka masyarakat yang bertradisi mandiri ; tentang Kesederhanaan, Kemandirian, Cinta Sesama dan Cinta Lingkungan, serta banyak lagi lainnya, tidak ada salahnya itu untuk kita pelajari, dan menjadikannya sebagai bagian dari keseharian kita.

Sudah sewajarnya kita mau menyelaraskan hidup kita dengan kehendak alam. Alam memang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, keberadaan alam sangat tergantung kepada perilaku manusia dalam mengelolanya. Manusia menjadi Pelaku penentu terhadap keberlangsungan alam, yang juga berarti keberlangsungan hidup manusia. Kita, manusia, dituntut untuk menyesuaikan diri - dengan alam. Tanpa kemampuan ini, bukan hanya keberlangsungan alam yang terganggu. Tapi juga keberlangsungan hidup manusia yang terancam.

Untuk sebuah KESERAKAHAN, alam memang tidak akan pernah mampu untuk memenuhinya........ seperti halnya yang terjadi dan sedang berlangsung pada Para Pengusaha galian C di kawasan AJIMUT.

Kenapa Yang Selalu Menjadi Faktor Utama Kerusakan Lingkungan Adalah Manusia?
Jawabannya Tentu Ada Pada Diri Kita Sendiri Selaku Manusia
Previous Post
Next Post

post written by:

Klub Pecinta Lingkungan dan Penggiat Olahraga Alam Bebas

0 Comments: